Kepintaran Berbahasa pada Anak
Assalamualaikum :*
Kalau sudah menjadi seorang ibu, pasti kita gak akan pernah
bosen untuk menceritakan segala hal tentang anak kita. Baik itu perkembangannya
seperti apa, kepintarannya apa yang bertambah setiap harinya. Selalu saja kita
ingin berbagi kepada orang lain tentang anak kita. Ghazi mulai bisa
mengerluarkan kata yang lumayan jelas di mengerti ketika ia berusia 16 bulan.
Kata pertamanya ialah “Ayah” Saat itu kerjaannya panggil-panggil Ayah nya
terus. Lucu dan sangat menggemaskan pastinya. Saat ini Ghazi sudah menginjak
usia 22 bulan atau 1 tahun 10 bulan, ada beberapa hal yang berbeda dengan anak
– anak lain yang di usianya yang sama. Ya memang setiap anak itu tidak
memilikii kepintaran yang sama dalam waktu bersamaan. Pasti selalu berbeda,
tergantung dari kebiasan orang tuanya juga bagaimana mendidik anak dalam
kesehariannya. Beda anak ya Beda
pintarnya kan? Aku juga pernah menulis tentang Beda Anak Beda Pintar di blogku,
klik disini : http://sitisstreet.blogspot.co.id/2015/09/beda-anak-beda-pintar.html
Dan akhir2 ini aku juga lihat salah satu video di youtube
tentang kepintaran anak yang berbeda. Ada satu video yang dalam frame
berbeda-beda masing-masing anak itu bercerita tentang kisah kancil dan si
buaya, namun dengan cara dan gaya yang berbeda.
Ini Video-nya lucu banget deh mereka :
Aku jadi inget waktu Ghazi belum bisa berbicara yang sudah
lumayan jelas seperti sekarang. Dia suka sekali bercerita kepada saya dan
ayahnya dengan bahasa yang hanya dia yang mengerti dan kami berdua berusaha
menerka-nerka apa maksud yang disampaikan sama Ghazi. Sebenarnya tidak masalah
kita mengerti atau tidak apa yang disampaikan tapi kita apapun yang disampaikan
kita sebagai orang tua itu wajib mendengarkan dan merespon dengan baik. Bahkan kalau
bisa kita harus merespon seolah-olah kita mengerti apa yang disampikan,
sehingga tercipta komunikasi dua arah antara anak dengan orang tua.
Dari saat masih di kandungan pun kita sebaiknya selalu rajin
mengajak sang calon bayi untuk berkomunikasi, meskipun komunikasi pada saat itu
baru satu arah calon bayi kita sudah dapat mendengar apa yang ibunya bicarakan.
Apalagi setelah anak kita lahir, kita harus sering dan rajin mengajaknya
berkomunikasi dan ternyata itu dapat mengasah kepintarannya dalam berbahasa (Word
Smart). Kita sebagai orang tuanya harus aktif dalam mendukung kepintaran si
kecil dengan mengarahkan apa bentuk minatnya.
Balik lagi ke cerita Ghazi, dia termasuk anak yang lumayan
banyak bicaranya, meskipun belum jelas semua apa yang ia komunikasikan, tapi
dia memang lumayan aktif dalam berbicara, jadi sekarang saya suka membelikan ia
buku cerita bergambar, suka membacakannya terutama disaat menjelang ia tidur.
Jadi bagaimana dengan cerita kamu dalam hal mendukung
kepintaran si kecil?
P.S : Coba buka link ini ya untuk Observasi 8
Kepintaran Anak dan cara stimulasi dari Prof Thomas Armstrong
Comments
Post a Comment